TDL Batal Naik 2011

      harian seputar indonesia

BEBAN, Petugas PLN tengah memperbaiki jaringan tegangan tinggi beberapa waktu lalu. DPR menolak rencana kenaikan TDL pada 2011 karena dinilai akan membebani masyarakat.

JAKARTA(SINDO) - Rencana kenaikan TDL 2011 sebesar 15% urung dilakukan.Dalam Rapat Kerja (Raker), Komisi VII DPR dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) disepakati opsi A,yakni utang subsidi 2009 sebesar Rp4,6 triliun ditangguhkan,tidak diberikan pada 2011.

”(Disepakati) opsi A, utang subsidi 2009 sebesar Rp4,6 triliun ditangguhkan, tidak diberikan pada 2011. Dengan tidak ada penambahan subsidi dan kenaikan TDL,” ujar Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harysa di Jakarta kemarin. Meski demikian, masih ada catatan dari Komisi VII, yakni penjelasan soal laporan keuangan PLN dalam lima tahun terakhir dan penggunaan margin 8%. Sementara itu Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh menyambut baik keputusan DPR.


”Kami berterimakasih, mengerucut opsi A. Dengan opsi tersebut, maka subsidi lsitrik berjalan 2011 adalah Rp36,4 triliun,” ungkap Darwin kemarin. Sebelumnya pemerintah mengusulkan dilakukan serangkaian upaya penghematan untuk menekan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik. Dengan begitu kenaikan TDL bisa ditekan menjadi 5,4% mulai 1 Januari 2011. Darwin memaparkan, subsidi listrik dalam RAPBN 2011 ditetapkan sebesar Rp41 triliun.

Angka subsidi tersebut terdiri dari subsidi berjalan Rp36,4 triliun, kekurangan subsidi tahun 2009 sekitar Rp6,6 triliun. Berdasarkan data Kementerian ESDM, kenaikan TDL sebesar 15% per 1 Januari 2011 di dalam Nota Keuangan akan menambah pendapatan PLN sebesar Rp12,7 triliun. Agar tidak perlu menaikkan TDL,maka BPP listrik ditekan guna mengompensasi asumsi pendapatan PLN.

Selain menaikkan TDL 5,4% untuk memenuhi kekurangan sebesar Rp4,6 triliun tersebut,masih ada dua alternatif solusi untuk menutupi kekurangan tadi.Alternatif itu adalah menangguhkan utang subsidi 2009 sebesar Rp4,6 triliun tidak diberikan tahun 2011, atau menambah subsidi listrik tahun berjalan 2011 sebesar Rp4,6 triliun.

Dalam rapat itu, Fraksi PKS tegas meminta pemerintah membatalkan ren-cana kenaikan TDL mulai Januari 2011.Anggota Komisi VII dari Fraksi PKS Achmad Rilyadi mengatakan,pe-merintahatauPLN masih memiliki banyak cara menekan subsidi listrik sehingga tidak perlu menaikkan TDL tahun depan.

“Fraksi PKS dengan tegas menolak rencana itu, sebab kami menilai PLN belum sungguh-sungguh meningkatkan efisiensi,”cetusnya. Apalagi,lanjut dia,pemerintah baru saja menaikkan TDL rata-rata 10% per 1 Juli 2010 sehingga masyarakat dan kalangan usaha akan terpukul dengan adanya kenaikan tarif lagi.Penolakan juga dilontarkan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Dito Ganinduto.

Dia meminta pemerintah tidak lagi membebani rakyat setelah kenaikan TDL per 1 Juli 2010. Menurut Rilyadi, dalam Buku Putih PLN tahun 2010 berjudul “Penyelesaian Mendesak Masalah Struktural PLN” perusahaan listrik pelat merah itu sudah mengindikasikanpotensipenghematanbia- ya operasional Rp60 triliun antara 2010–2015.

“Artinya, PLN sendiri sudah menghitung adanya potensi penghematan itu.Kalau dirata-rata per tahun, maka didapat penghematanRp12triliunsehingga tidak perlu menaikkan TDL,”ujarnya. Rilyadi menjelaskan, berdasarkan Buku Putih PLN itu, potensi penghematan PLN dari efisiensi kinerja operasional 2010-2015 di antaranya diperoleh dari penurunan susut transmisi dan distribusi.

“Susut PLN sebenarnya bukan 9%, tapi 30% karena banyaknya pencurian listrik.Kalau PLN dapat menekan susut antara 6,5-7,8%, akan ada penghematan lagi Rp6,5-7,8 triliun,” paparnya. Bahkan, lanjut dia, berdasarkan Buku Putih PLN, peluang penghematan dari pembangkit bisa Rp25-28 triliun. (maya sofia/ant)      

Bagus Creative