Grup band yang satu ini mempunyai
keunikan pada masing-masing personalnya. Berdiri di tahun 2004, Sintesa
beranggotakan musisi dari berbagai daerah di tanah air. Grup ini beranggotakan:
Febrie (vokalis) berasal dari Bojonegoro, Nayank (gitar) dari
Kalimantan, Uno (bas) dari Jogja dan Nanda (drum) dari Jakarta.
Sintesa sudah hijrah ke Jakarta sejak 13 Mei 2005, dan pada 19 April 2006,
bertempat di Score, Citos, mereka meluncurkan album pertama, SUDAH WAKTUNYA.
Dengan mengusung aliran musik pop modern dan kekuatan arasemen, serta keunikan
lirik, mereka mencoba untuk optimis bisa menembus pasar musik tanah air.
Keoptimisan mereka dilandasi dari jam terbang mereka yang cukup panjang di
panggung, dari event 'campus to campus', mereka menjaring fans, yang
kelak disebut 'Daun Sintesa'.
Mencoba mengikuti para pendahulunya
seperti SO 7, Jikustik dan Letto yang jebolan dari Jogja. Kini Sintesa
mencoba cari peruntungan di Jakarta. Sebagai grup band paling bontot dibanding
seniornya, Sintesa mempunyai keunikan di personilnya. Kalau para
seniornya dapat dikatakan asli berasal dari kota gudeg, Sintesa
personilnya berasal dari gado-gado.
Febrie, Uno, Nayank dan Nanda ketemu karena study di Jogja. Tercatat
hanya Uno yang asli orang Jogja, lainnya Febrie dari Bojonegoro, Nayank
dari Kalimantan dan Nanda dari Jakarta.
Berdiri pada tahun 2004, sebenarnya Sintesa
sudah hijrah ke Jakarta sejak 13 Mei 2005. Dan pada 19 April 2006, bertempat di
Score, Citos mereka launching album pertama. Dengan judul album SUDAH
WAKTUNYA, mereka mencoba untuk optimis bisa menembus pasar musik tanah air.
Keoptimisan mereka dilandasi dari jam terbang mereka yang cukup panjang di
panggung. Dan dari event campus to campus. Dari ajang ini mereka
menjaring fans, yang kelak disebut Daun Sintesa.
"Sebagai band baru tentunya
kami mencoba untuk memberikan warna lain di blantika musik Indonesia. Paling
tidak kehadiran kami, sedikitnya akan menjadi bagian dari sebuah ensklopedi
musik di negeri ini. Dan tentunya dukungan dari media akan menjadi sinergi yang
penting untuk band kami," papar Febri merendah.
Lebih lanjut Febri
(vocal),mengatakan, bahwa dirinya, Nayank (guitar), Uno (bass),
serta Nanda (drum), mencoba untuk selalu mawas diri, perjalanan sebuah
band adalah perjalanan naik turun.
"Sepanjang karakter dan
kualitas kami tidak tergerus oleh ego kami masing-masing, kami optimis band ini
bisa bertahan," tegasnya.
Dengan mengusung aliran pop modern, kekuatan
arasemen dan keunikan lirik mereka, rasanya akan menjadi amunisi yang cukup
ampuh untuk bertarung di industri musik Indonesia yang semakin ketat, walau
masih perlu waktu untuk pembuktiandi kutip dari KAPANLAGI.com
dokument 20 april 2006.